Senin, 08 November 2010

DZULHIJAH...ANOTHER GIFT FROM ALLAH SWT TO US

by Z
dedicated to my frog prince..whereever you are ^^

Dzulhijah telah tiba….
Kata orang si bulan baik, dimana semua hari d bulan dzulhijah senantiasa membawa barakah…
Anggapan tersebut dibuktikan dengan banyaknya orang yang memanfaatkan moment bulan ini untuk melaksanakan hajatan besar… seperti walimahan misalnya…
Dalam seminggu, undangan untuk njagong alias walimahan bisa 3 sampai 5 undangan yang menanti untuk di datangi…
mmm... budget and kolesterol jadi ikut naik karena keseringan njagong dan makan enak xi7x…
Selain musim walimahan, sebenarnya dalam benakku yang senantiasa tergambar kala Dzulhijah menyapa adalah datangnya Musim Haji (dimana terbayang melimpahnya kurma dan berbagai macam oleh-oleh haji :-D xi7x..) dan yang paling ditunggu adalah berkumpul bersama keluarga untuk pesta daging qurban he7x :-D…

Terlepas dari semua anggapan nakalku itu, sebenarnya Dzulhijah sendiri memang bulan yang amat sangat baik, terutama pada sepuluh hari pertama d awal bulan Dzulhijah; karena pada 10 hari pertama tersebut, berbagai macam peristiwa penting terjadi; sebagaimana Imam Al Bukhari telah meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, bahwa beliau bersabda: “Tidaklah ada amal yang lebih utama daripada amal-amal yang dikerjakan pada sepuluh hari Dzulhijjah ini.” Lalu para sahabat bertanya, “Tidak juga Jihad?” Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menjawab,”Tidak juga Jihad, kecuali seseorang yang keluar (untuk berjihad) sambil mempertaruhkan diri (jiwa) dan hartanya,lalu kembali tanpa membawa sesuatupun.” (HR. Bukhari).

Adapun keutamaaan dari 10 hari pertama di awal bulan Dzulhijah adalah :
Hari pertama bulan Dzulhijah adalah hari dimana Allah SWT mengampuni dosa Nabi Adam A.S maka barang siapa berpuasa pada hari tsb maka Insya Allah, Allah SWT akan mengampuni segala dosanya.

Hari kedua bulan Dzulhijah adalah hari dimana Allah SWT mengabulkan do’a Nabi Yunus A.S dengan mengeluarkannya dari perut ikan, barang siapa berpuasa pada hari itu seolah olah telah beribadah selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat sekejabpun.

Hari ketiga bulan Dzulhijah adalah hari dimana Allah SWT mengabulkan do’a Nabi Zakaria A.S, barang siapa berpuasa pada hari itu maka Insya Allah, Allah SWT akan mengabulkan segala do’anya.

Hari keempat bulan Dzulhijah adalah hari dimana Nabi Isa A.S. dilahirkan, sehingga barang siapa berpuasa pada hari itu, Insya Allah akan terhindar dari kesengsaraan dan kemiskinan.

Hari kelima bulan Dzulhijah adalah hari dimana Nabi Musa A.S. dilahirkan, dan barang siapa berpuasa pada hari itu, Insya Allah akan bebas dari kemunafikan dan azab kubur.

Hari keenam bulan Dzulhijah adalah hari dimana Allah SWT membuka pintu kebajikan untuk NabiNya, sehingga barang siapa berpuasa pada hari itu, Insya Allah akan dipandang oleh Allah SWT dengan penuh Rahmat dan tdk akan diadzab.

Hari ketujuh bulan Dzulhijah adalah hari ditutupnya pintu Neraka Jahannam dan tidak akan dibuka sebelum hari kesepuluh lewat, dan barang siapa berpuasa pada hari itu, Insya Allah, Allah SWT akan menutup tiga puluh pintu kemelaratan dan kesukaran serta akan membuka tigapuluh pintu kesenangan dan kemudahan.

Hari kedelapan adalah hari Tarwiyah, yaitu hari yang barang siapa berpuasa pada hari itu akan memperoleh pahala yang tdk diketahui besarnya kecuali oleh Allah SWT.

Hari kesembilan adalah hari Arofah, yaitu barang siapa yang berpuasa pada hari itu puasanya menjadi tebusan dosanya setahun yg lalu dan setahun yang akan datang.

Sedangkan Hari kesepuluh adalah hari raya Iedul Qurban, dimana pada hari itu, barang siapa menyembelih Qurban maka pada tetesan pertama darah Qurban akan diampunkan dosa dosanya dan dosa anak anak dan istrinya.

Subhanallah….
Seperti yang disampaikan oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Baari :
“Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya.”

Benar benar bulan yang baik bahkan di awal bulan pun, telah ada berbagai macam barakah dan rahmat Allah yang melimpah ruah bila kita MAU dan bersedia untuk menggapai dan menerimanya...
So… yuk kita berlomba-lomba untuk bisa mendapat barakah dan rahmat itu, mumpung masih diberi kesempatan untuk bisa menikmatinya …

Yuk mareeeeeeeeeeeeeeeeee ^^

Senin, 01 November 2010

PANGERAN KODOK & POPE PART 3 ..

Pangeran Kodok benar-benar merasa bingung dan bimbang untuk memutuskan kembali menjadi Kodok. Baginya sungguh amat sangat menyenangkan menjadi seekor Paus Jantan dan selalu bersama dengan Pope. Tak mungkin juga bila ia menyalahkan dan mengingkari takdir yang telah ditorehkan padanya menjadi seorang Pangeran Kodok dan memerintah sungai Mempesona. Tetapi sungguh amat sulit bagi pangeran Kodok untuk menghapuskan pesona laut yang telah ia cicipi kenikmatannya. Magnet yang amat sangat kuat yang menyedot dirinya untuk selalu bertemu dan menemani Pope.

Di suatu hari yang cukup cerah, matahari bersinar dengan bersahabat, semilir angin menggoyangkan pohon-pohon kelapa di pinggir pantai. Pangeran Kodok duduk terpaku di bibir pantai, memandang tanpa batas pada laut lepas nan biru. Tak ada yang menolak bila dikatakan laut itu memiliki keindahannya tersendiri. Tak kalah indah dengan kesegaran dan kesejukan air yang mengalir di sungai Mempesona.
Dengan segenap asa dan rasa pangeran Kodok memanggil Pope, meskipun hanya dalam hati ia memanggil, Pangeran Kodok yakin bahwa sang Putri pasti mendengarnya.
"Pope…Pope…Pope…” panggilnya dalam hati penuh kasih
“Pope, betapa aku sangat merindukanmu.


Seiring dengan panggilan itu, pangeran Kodok memanjatkan doa kepada Sang Penguasa Alam, Sang Pemegang Takdir, agar ia dapat terus mencintai Pope, sang Putri Paus. Cinta yang tulus dan suci penuh pengharapan tetapi tanpa tuntutan .

Ombak laut bergemuruh seru seakan mendengar jeritan rindu sang pangeran, dan bersamaan dengan gelombang yang berkejaran dengan buih... muncullah di permukaan laut wajah Putri Paus yang ia rindukan. Seketika itu juga Pangeran Kodok berubah menjadi Paus jantan.

“Duhai pangeran, mengapa engkau memanggilku?” Tanya Pope.
“Entahlah. Mungkin karena aku selalu merindukanmu Pope”
”Mengapa engkau selalu merindukanku?”
“Entahlah.”
“Duniamu sudah indah, mengapa engkau masih saja terus kembali kemari dan mencariku?”
“Entahlah.”
“Duhai pangeran, engkau selalu saja menjawab semua pertanyaanku dengan entahlah.”
“Popeku sayang, rindu yang kurasakan ini tak kunjung pudar. Dan aku benar-benar tidak tahu mengapa aku begitu merindukanmu”
“Tapi rindu itu dapat dikendalikan. Dunia kita lain wahai pangeran Kodokku. Engkau berada di daratan, dan aku adalah penghuni abadi di lautan.”
“Tetapi Pope.. aku pasti bisa menjalankan kedua dunia ini. Selama mantramu tidak hilang, kita akan dapat terus bersama”
“Apakah orang-orang di kerajaanmu tidak akan mencarimu?”
“Tidak. Mereka akan baik-baik saja.”


“Pangeran, tinggalkanlah aku.” Pinta Pope dengan berat hati.
“Kenapa? Apakah engkau tidak suka dengan keberadaanku disampingmu Pope? Apakah kehadiranku membuatmu tersiksa?”
“Bukan..bukan…sama sekali bukan itu. Kehadiranmu bahkan membuat hidupku penuh warna dan amat sangat berbahagia aku bersamamu. Tetapi, engkau memiliki kehidupan lain, dunia lain. Bukan disini tempatmu.”
“Aku tidak mampu meninggalkanmu Pope. Rindu ini amat menyiksaku.”
“Pangeranku, bukankah di duniamu telah hadir seekor Putri Kodok yang cantik jelita?”
“Tidak Pope, bagiku hanya engkaulah yang terlihat amat jelita, meskipun ada seekor Putri Kodok yang menungguku, namun tak bisa kupungkiri perasaanku padamu amat berbeda dibandingkan terhadapnya”.
“Dan apakah yang engkau rasakan terhadapku? Perbedaan rasa apakah yang membuatmu selalu mencariku wahai pangeran kodokku?”
“Engkau membuatku bahagia Pope, engkau membuatku bersemangat untuk menjalani hidup ini, engkau membuatku tahu apakah yang dimaksud dengan kebahagiaan itu. Sedangkan Putri Kodok…hhh dengannya, aku hanya menjalankan kewajiban dan tanggung jawab saja”
Aku mencintaimu Pope..sedangkan pada putri Kodok, hanya ada rasa sayang untuknya”
“Tapi dia adalah hal yang nyata bagimu pangeranku.”
”Aku tahu..aku tahu Pope. Tetapi..bagiku, engkau pun nyata dan mutlak, asa dan rasa yang kurasakan padamu nyata dan mutlak, senyata dan semutlak mentari yang selalu terbit di sebelah timur pada pagi hari, senyata dan semutlak rembulan yang menyapa kala malam..”
”Hhhhh..tak mampu kuhapus dan kuhilangkan asa dan rasa ini padamu Pope”
”Tidak..aku tidak bisa Pope”
”Aku sungguh amat sangat mencintaimu Popeku sayang”...

Di sisi lain Putri Paus pun tak kalah bingung dengan hatinya sendiri. Mengapa hatinya selalu terpaut pada pangeran Kodok, bila ini yang dinamakan cinta, sunguh aneh rasanya bahwa dia bisa mencintai seekor Kodok yang bukan berasal dari bangsanya. Cinta itu benar-benar misteri. Entah pada siapa cinta itu akan berlabuh. Hanya sampai disitulah seluruh nalar putri Paus mampu untuk menterjemahkan segala asa dan rasa yang ada ini. Tak sampai akalnya untuk mampu berpikir akankah cinta mereka mampu bersatu.

Mungkin kalau ini sebuah cerita dongeng mereka akan bersatu dan hidup bahagia selamanya. Tapi ini bukanlah cerita dongeng Cinderella. Ini hanyalah sebuah kejanggalan hidup, keanehan bagi dunia, seekor Paus yang jatuh cinta pada seekor Kodok.

to be continue...